Inilah Mitos Alasan Orang Sunda Tidak Boleh Menikah Dengan Orang Jawa Ternyata...

Sering nya mendengar tentang mitos orang sunda dan orang Jawa tidak cocok menikah membuat banyak pertanyaan mengapa? dan apa sebabnya? Ternyata menurut sejarah ada penyebabnya mengapa orang jawa dan sunda tidak boleh menikah.

Asal muasal mitos sendiri berawal dari perang Bubat dengan sebab Pajajaran mengkhianati Majapahit sehingga kemudian ada larangan beristri dari luar atau sama dengan tidak bolehnya menikah dengan orang dari luar kerabat Sunda. Dari situ kemudian melebar dan penafsiran akan orang Sunda dilarang untuk menikah dengan orang Jawa pun tetap dipegang sampai sekarang oleh banyak orang, khususnya para orang-orang tua dari Sunda dan Jawa.



1. Rumah Tangganya Yang Menderita Dan Menjadi Berantakan
Beberapa orang meyakini Jika orang jawa dan sunda menikah,maka rumah tangga nya akan berantakan,menderita dan beberapa faktor pun muncul seperti krisis ekonomi dan yang lain-lain.

Tapi,Sekalipun ada nilai filosofinya, mitos akan tetap menjadi sebuah mitos dan kalau dihubung-hubungkan dengan takdir dan bahkan dikaitkan dengan kesialan, maka yang memercayainya jelas telah menjadi syirik. Orang Sunda dilarang menikah dengan orang Jawa karena akan sengsara nantinya.
Ini bisa jadi tiyaroh. Tiyaroh adalah sebutan untuk keyakinan akan sesuatu sebagai sebab sial untuk kehidupan manusia yang sebenarnya sama sekali tidak memiliki kaitan dan Rasulullah bersabda bahwa thiyarah itu merupakan kesyirikan. Ingat akan firman Allah dalam QS. Az-Zumar: 36 bahwa hamba-hamba-Nya akan selalu dicukupi Allah dan Allah sendiri jugalah yang akan melindungi mereka.


2. Karena Perbedaan Suku
Yang perlu dipertahankan dan perlu diingat bahwa manusia diciptakan oleh Allah bukan untuk membuat perbedaan dan kesenjangan melainkan agar bersatu, saling mengenal dan melengkapi. Dalam QS. Al-Hujarat: 13 dikatakan bahwa  manusia diciptakan oleh Allah dari seorang pria dan wanita sehingga dapat menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya bisa lebih saling mengenal dan orang yang dianggap paling mulia untuk di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.

Inti dari firman Allah tersebut adalah bahwa orang yang paling bertaqwalah yang dianggap paling mulia dan bukan karena dia termasuk golongan atau suku tertentu. Sunda tidaklah lebih mulia dari Jawa dan begitu juga sebaliknya. Seharusnya perbedaan Sunda dan Jawa justru menjadi satu alat penyatu keduanya.

Comments

Popular posts from this blog

Inilah Daftar Perusahaan Outsourcing Penipu

Inilah Dua Dosa yang Tetap Mengalir Meski Sudah Meninggal

Ditanya Atheis Tentang Siapa Yang Menciptakan Allah SWT, Pemuda Ini Beri Jawaban Tak Terduga